Mengintip asal muasal Umbul Manten
Umbul Manten ini lokasinya berada di Dusun
Janti, Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah. Dari jalan Solo-Jogja, sebelum masuk pertigaan Pakis, Delanggu,
bila dari timur (Solo) akan ada papan petunjuk ke obyek wisata pemancingan ikan
Janti. Masuk dan ikuti jalan menuju ke obyek wisata Janti tersebut, namun
ketika sampa di pertigaan di mana ada petunjuk obyek wisata Janti belok ke
kiri, ambil jalan yang lurus. Ikuti terus jalan lurus tersebut. Umbul Manten
terletak di pinggir jalan sehingga mudah ditemukan.
Harga tiket masuk ke umbul manten ini juga tergolong merakyat karena cukup Rp. 3.000 untuk masuk dan Rp. 2.000 untuk biaya parkir kendaraan.
Dulu,
Umbul itu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pengairan lahan
pertanian, budidaya ikan air tawar, hingga yang baru-baru ini mulai ramai
adalah umbul di Klaten ini digarap secara professional menjadi obyek wisata. Salah satunya yang kini menjadi acuan
munculnya obyek obyek wisata yang lain adalah umbul manten atau dapat diartikan
‘pengantin’. Umbul manten ini merupakan umbul yang booming kemudian setelah terkenalnya
Umbul Ponggok Klaten.
jalan menuju umbul dari pintu masuk |
jika umbul ponggok menawarkan underwater photos
yang menawan maka umbul manten memiliki village scenery photos. Tentu saja
dengan akses jalan dari gerbang utama menuju umbulnya saja kita sudah disuguhi
pemandangan yang benar benar belum terenovasi tangan manusia. Kita akan dibawa
melewati persawahan yang ditanami ‘cenil’ yaitu sejenis sayuran yang biasanya
digunakan untuk membuat ‘pecel’ kemudian batu batu yang belum bergeser menambah
nuansa alami serta pemandangan gunung yang terlihat tegap menjulang semakin
memanjakan mata.
Umbul
Manten sendiri terdiri dari 2 buah sumber air. Kedua sumber air ini disebut
dengan Umbul Peteng dan Umbul Pelem. Masyarakat sekitar lebih sering menyebut
Umbul Lanang (laki-laki) dan Umbul Wadon (perempuan). Ada beberapa versi cerita dari masyarakat tentang yang manakah
yang disebut Umbul Lanang dan mana Umbul Wadon. Ada yang bilang Umbul Lanang
adalah Umbul Pelem, atau sebaliknya, Umbul Lanang adalah Umbul Peteng.
Tetapi
menurut seorang bapak tua penduduk sekitar, Umbul Lanang adalah Umbul Pelem
sedangkan Umbul Wadon adalah Umbul Peteng. Umbul Pelem lokasinya berada persis
di tepi jalan, sedangkan Umbul Peteng berada agak jauh dari tepi jalan. Umbul
Peteng berada di sebelah selatan umbul Pelem. Di sekitar kedua umbul ini kita
akan menemukan sawah yang ditanami tanaman Cenil. Disebut Umbul
Pelem karena konon dahulu di situ tumbuh pohon Pelem (mangga) yang besar di
sekitar umbul. Tetapi pohon itu kini sudah ndak ada, yang ada cuma pohon
Beringin besar yang membuat lokasi sekitar umbul menjadi teduh. Umbul ini
ukurannya lebih kecil daripada Umbul Peteng.
forum.detik.com |
Tetapi salah satu yang hal menarik minat wisatawan
untuk datang ke umbul ini adalah legenda atau mitos dari terbentuknya umbul
manten. Ada cerita rakyat yang
beredar di masyarakat mengenai asal muasal umbul ini. Konon dahulu ada sepasang
pengantin baru. Pengantin ini diberi wejangan oleh orang tuanya, “kalo
pengantin baru itu, dilarang keluar rumah bersama-sama menjelang senja
(maghrib) sebelum 40 hari”.Pasangan pengantin tersebut bertanya mengapa mereka
dilarang keluar rumah menjelang senja sebelum 40 hari. Dijawab oleh orang tua
tersebut, “kalian ndak perlu membantah. Turuti saja dan kalian akan selamat”,
dengan nada sedikit marah karena nasehatnya dibantah. Pengantin tersebut suatu
hari sebelum 40 hari keluar rumah bersama-sama. Saat itu menjelang senja. Sang
suami berjalan mendahului istrinya. Setelah berjalan lama, sang suami menengok
ke belakang dan menemukan istrinya lenyap. Begitu juga dengan sang istri,
ketika dia mengejar sang suami ternyata suaminya lenyap. Nah, letak kedua umbul
inilah disinyalir sebagai lokasi di mana kedua suami istri itu lenyap.
jadi masihkah anda bingung mau berlibur kemana
saja selama di klaten?
segera packing barang dan tancap ke umbul manten!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar