Candi Plaosan
adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.
Kompleks Candi Plaosan Lor
memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di
sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang
menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah
kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief
menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat
masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk
ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga
parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
Candi plaosan merupagan gabungan dari beberapa candi yang membentuk
sebuah perkumpulan. Seorang ahli memberikan pendapat bahwa Candi Plaosan
dibangun pada masa Hindu masih memimpin, pada awal abad ke-9 M.
Pendapat De Casparis pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M) menyatakan
bahwa Candi Plaosan di dirikan oleh Ratu Sri Kahulunan dengan
pasangannya. Agama keduanya ternyata tidak memiliki sebuah kesamaan,
perbedaan itu istrinya yang menganut agama Buddha, dan suaminya menganut
agama Hindu.
Pendukung dari candi plaosan lainnya adalah pada Oktober 2003 dekat
candi perwara di sekitar Candi Plaosan Kidul telah di jumpai prasasti
yang berasal pada abad ke-9 M. Prasasti ini terbuat dari lempengan emas
dengan ukuran sekitar 18,5 X 2,2 cm dan berisi tulisan di dalam dengan
menggunakan bahasa Sansekerta dan di tulis dengan menggunakan kata kuno.
Namun sayangnya isi dari tulisan ini masih belum dapat di pastikan,
namun Tjahjono Prasodjo, epigraf berfikir bahwa yang di beri tugas untuk
membacanya, jika tulisan ini dapat di baca maka dapat memberikan bukti
kapan Candi Plaosan dibangun dan pada masa pemerintahan siapa candi ini
di bangun.
Akses Lokasi
Candi Plaosan terletak 2,6 km dari Candi Prambanan. Perjalanan ke candi
plaosan juga bisa ditempuh dengan waktu sekitar 5 sampai 10 menit
menggunakan sepeda motor.
Legenda
Setiap candi punya cerita rakyat atau mitos sendiri-sendiri terkait
sejarah berdirinya, Salah satu yang sangat populer adalah mitos gagalnya
percintaan pasangan yang belum menikah jika mengunjungi candi Prambanan
Yogyakarta. Candi besar ini juga di sebut sebagai candi Rara ( Loro )
Jonggrang. Ccandi Hindu terbesar yang dibangun di abad ke - 9 Masehi ini
kabarnya penuh kutukan. Berdasarkan prasasti Siwagrha ( dalam bahasa
Sansekerta artinya " Rumah Siwa ) candi Prambanan di dirikan dalam
rangka memuja dewa Siwa. Maka pantaslah jika di ruang utama candi ini
berdiri arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter.
sumber
http://www.infomistika.com/2015/01/legenda-dan-mitos-candi-plaosan.html
pakairansel.com/candi-plaosan-sejarah-berdirinya-candi-plaosan/