Jumat, 07 Oktober 2016

MUSEUM HAMENGKUBUWONO IX


Okee setelah museum UGM sekarang saya akan mengajak kalian berkunjung ke museum Hamengku Buwono IX dimana museum ini terletak di dalam kompleks Keraton Yogyakarta atau lebih tepatnya Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jam buka museum ini adalah sama dengan jam buka Keraton Yogyakarta yaitu setiap hari kecuali hari hari khusus, mulai pukul 08.30 hingga14.00 WIB. Khusus hari Jumat, buka hingga pukul 13.00 WIB. Tiket masuk Rp 10.000,00 bagi wisatawan lokal dan Rp 12.500,00 untuk wisatawan asing. Selain benda-benda budaya, pengunjung dapat menikmati pagelaran macapat, kerawitan, wayang kulit, atau wayang orang di Bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00-12.00.



Di didalam museum ini bisa dikatakan bisa dibagi menjadi tiga bagian kecil museum yakni museum batik, museum Kereta dan Museum Kristal. berikut ulasannya satu persatu yang saya dapat dari sumber lain.

Museum Batik Keraton Yogyakarta
Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 31 oktober 2005, menempati di salah satu bangunan kompleks Keraton Yogyakarta. Di dalam terdapat koleksi batik, patung, lukisan, topeng batik, foto, dan bahan pewarna dan peralatan membatik, sepeda tua untuk mengangkut batik, ( sejak masa Sri Sultan Hamengkubuwono VIII sampai Sri Sultan Hamengkubuwono IX ). Koleksi batik yang di pamerkan disini adalah batik hasil dari hibah trah Sri Sultan khususnya Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan IX Serta hibah dari pengrajin pengusaha batik di Yogyakarta.



Museum Kereta
Museum ini terletak di Jalan Rotowijayan, berisi koleksi kereta kuda milik Keraton Kasultanan Yogyakarta. Keberadaan Museum ini mulai dirintis di masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Dari semua kereta ini, masih ada yang sampai sekarang digunakan dalam upacara- upacara tertentu. Di antaranya terdapat 22 kereta, dan ada kereta yang diperlakukan secara khusus, yaitu kereta dengan nama nyai jumat.

Museum Kristal
Di Museum ini adalah tempat menyimpan koleksi Kristal Milik Keraton, di sana terbagi dalam dua ruangan. Ruang pertama berisi koleksi pot bunga dari keramik peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, jam meja, lampu duduk, berbagai macam guci, lampu listrik, dan hiasan meja dari bahan keramik. Ruang ke dua berisi gelas- gelas Kristal, tempat buah, tempat keju dan selai dari bahan Kristal polos, hiasan meja, pot bunga, guci,jam berkerangka marmer,perlengkapan kamar mandi,tempat sayur dari porselen,cangklong (pipa rokok dari gading dan kayu ), tempat make up,kaca rias dari kuningan dan juga tempat permen.

http://obyekwisatakita.blogspot.co.id/2012/10/museum-yogyakarta.html

MUSEUM UGM YANG TEGUH BERDIRI

Holla, setelah sekian lama akhirnya saya kembali juga. Jika kemaren adalah edisi candi, sekarang saya kembali dengan edisi museum. Apa yag kalian katahui jika kalian mendengar kata UGM? Universitas Gadjah Mada? universitas kerakyatan? isinya orang pinter semua? (benar sekali hehe). ya UGM sendiri memang Universitas Gadjah Mada namun tahukah kalian jika UGM juga merupakan nama dari sebuah museum. Museum UGM biasanya orang Jogja menyebutnya. kenapa dinamakn Museum UGM? Ya karena berisi serba-serbi tentang UGM dari awal berdirinya hingga sekarang. lalu bagaimana dengan sejarahnya? letak museumnya? harga tiket masuk? dan transportasinya untuk kesana? yuk langsung simaka aja ini diaaaaa.


  1. Sejarah Museum UGM
            Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.  
            Realisasi berdirinya museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan, kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada pembukaan Gedung UGM di Bulaksumur Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru,pada lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa pantjasila itu, betul-betul dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua. Oleh karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai wahana pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting dilakukan. Mengingat keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih dekat tentang UGM. Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat menjawab mengapa UGM perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM yang berkelanjutan.
            Museum Universitas Gadjah Mada mulai dirintis sejak tahun 2000 an dan menjadi embrio pada tanggal 19 Desember 2012. Gagasan pendirian Museum UGM sesungguhnya bukanlah hal baru. Pada tahun 2000 pada era kepemimpinan universitas ini dipegang oleh Prof. Dr. Ichlasul Amal, sudah ada gagasan mendirikan museum tingkat universitas atas usulan dari Prof. Dr. T. Jacob dengan nama 'UGM Natural History Museum', yang diharapkan akan menjadi salah satu tujuan bagi para tamu, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat luas yang berkunjung ke Kampus UGM. Selanjutnya pada tahun 2011-2012, minat terhadap upaya merintis museum UGM berlanjut dengan penelitian oleh Tim Peneliti Pusat Studi Pancasila di bawah payung penelitian Klaster Sosial -Humaniora untuk mendapat gambaran tentang isi Museum UGM yang ketika itu dikonsepkan sebagai “living museum”. Hasil penelitian ini ditindaklanjuti dengan serangkaian upaya untuk penelusuran koleksi dan studi banding ke berbagai museum di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan pengadilan kepada masyarakat (LPPMUGM). Konsep penyelenggaraan Museum UGM ini merupakan kelanjutan dari draf awal penyelenggaraan Museum UGM yang telah disusul oleh Sie Museum PKKH UGM (2010) dengan memasukkan beberapa hasil penelitian selama dua tahun tersebut pada hakekatnya menunjukkan kerangka pikir yang tidak jauh berbeda dengan gagasan awal pendirian Museum UGM. Museum UGM merupakan museum yang menarasikan tentang perjalanan sejarah Universitas Gadjah Mada dari masa ke masa. Museum UGM diharapkan menjadi jendela UGM bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat tentang UGM sebagai Universitas perjuangan , universitas kerakyatan, universitas Pancasila, dan universitas Kebangsaan. Sebagai universitas terbesar dan tertua di Indonesia kiprah dan peran UGM dalam mengukir sejarah bangsa tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjungan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan fenomena global pada masa itu. Berdirinya UGM di era revolusi fisik menjadi titik tolak ketangguhan dan kegigihan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan. UGM menjadi simbol kebangkitan Museum Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Museum Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 30 31 bangsa Indonesia pasca revolusi dan Agresi Militer Belanda ke-2 yaitu pada tanggal 19 Desember 1 9 4 9 . Museum UGM yang berlokasi di kompleks Kampus UGM, Bulaksumur Blok D-6 dan D-7 i ni member i kan gambar an sejarah perjalanan berdirinya UGM dari masa ke masa , sumbangsih UGM untuk bangsa dan negara, kiprah dan perjuangan tokoh-tokoh UGM, dan tokoh nasional yang telah berjasa bagi berdirinya UGM, serta implementasi Tri Dharma UGM baik oleh dosen maupun mahasiswa pada skala nasional maupun internasional.


2.Transportasi dan Akomodasi

Museum yang terletak di ini dapat dijangkau dengan mudah. jika kalian turun di stasiun ataupun bandara di daerah Yogyakarta cukup menaiki Trans Jogja maka kalian akan sampai di Museum karena di samping museum ini terdapat shelter TransJogja jadi tidak perlu pusing pusing untuk mencari alamat untuk bisa datang ke museum ini. untuk harga tiket masuk sendiri saya belum mengetahui pasti harganya karena kemaren pas survey masuk bareng bareng dan dibayari hehehe. Mungkin harga tiket masuk museum ini sekitar Rp. 5000 kurang lebih.




Jumat, 26 Agustus 2016

Eksotisme Plaosan

Candi Plaosan 


Image result for sejarah singkat candi plaosan
          adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.

Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.

Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
Candi plaosan merupagan gabungan dari beberapa candi yang membentuk sebuah perkumpulan. Seorang ahli memberikan pendapat bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa Hindu masih memimpin,  pada awal abad ke-9 M. Pendapat De Casparis pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M) menyatakan bahwa Candi Plaosan di dirikan oleh Ratu Sri Kahulunan dengan pasangannya. Agama keduanya ternyata tidak memiliki sebuah kesamaan, perbedaan itu istrinya yang menganut agama Buddha, dan suaminya menganut agama Hindu.
Pendukung dari candi plaosan lainnya adalah pada Oktober 2003 dekat candi perwara di sekitar Candi Plaosan Kidul telah di jumpai prasasti yang berasal pada abad ke-9 M. Prasasti ini terbuat dari lempengan emas dengan ukuran sekitar 18,5 X 2,2 cm dan  berisi tulisan di dalam dengan menggunakan bahasa Sansekerta dan di tulis dengan menggunakan kata kuno. Namun sayangnya isi dari tulisan ini masih belum dapat di pastikan, namun Tjahjono Prasodjo, epigraf berfikir bahwa yang di beri tugas untuk membacanya, jika tulisan ini dapat di baca maka dapat memberikan bukti kapan Candi Plaosan dibangun dan pada masa pemerintahan siapa candi ini di bangun.

 Image result for denah candi plaosan
Akses Lokasi
          Candi Plaosan terletak 2,6 km dari Candi Prambanan. Perjalanan ke candi plaosan juga bisa ditempuh dengan waktu sekitar 5 sampai 10 menit menggunakan sepeda motor.

 Legenda
         Setiap candi punya cerita rakyat atau mitos sendiri-sendiri terkait sejarah berdirinya, Salah satu yang sangat populer adalah mitos gagalnya percintaan pasangan yang belum menikah jika mengunjungi candi Prambanan Yogyakarta. Candi besar ini juga di sebut sebagai candi Rara ( Loro ) Jonggrang. Ccandi Hindu terbesar yang dibangun di abad ke - 9 Masehi ini kabarnya penuh kutukan. Berdasarkan prasasti Siwagrha ( dalam bahasa Sansekerta artinya " Rumah Siwa ) candi Prambanan di dirikan dalam rangka memuja dewa Siwa. Maka pantaslah jika di ruang utama candi ini berdiri arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter.




sumber
http://www.infomistika.com/2015/01/legenda-dan-mitos-candi-plaosan.html
pakairansel.com/candi-plaosan-sejarah-berdirinya-candi-plaosan/

si kembar prambanan - sojiwan




Candi sojiwan 
Image result for candi sojiwan

Candi Sojiwan atau Candi Sajiwan adalah sebuah candi Buddhis yang terletak di desa Kebon Dalem Kidul, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebuah ciri khas candi ini ialah adanya sekitar 20 relief di kaki candi yang berhubungan dengan cerita-cerita Pancatantra atau Jatakadari India. Dari 20 relief ini, tinggal 19 relief yang sekarang masih ada.

Menurut beberapa prasasti yang sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta, candi Sojiwan kurang lebih dibangun antara tahun 842 dan 850 Masehi, kurang lebih pada kurun yang sama dengan candi Plaosan di dekatnya. Prasasti Rukamberangka tahun 829 Saka (907 M) yang kini disimpan di Museum Nasional, menyebutkan mengenai upacara peresmian perbaikan Desa Rukam oleh Nini Haji RakryanSanjiwana, sebelumnya desa ini hancur akibat letusan gunung berapi. Sebagai balasannya, warga Desa Rukam diberi kewajiban menjaga dan memelihara bangunan suci yang terletak di Limwung. Bangunan suci ini kemudian dikaitkan dengan candi Sojiwan, sementara tokoh pelindung yang disebutkan dalam prasasti ini: Nini Haji Rakryan Sanjiwana, disamakan dengan Ratu Pramordhawardani Candi dinamai berdasarkan Ratu ini, dan dipercaya dipersembahkan untuknya sebagai candi pedharmaan.

Candi Sojiwan untuk pertama kalinya dilaporkan pada tahun 1813 oleh Kolonel Colin Mackenzie, seorang utusan Raffles, yang kala itu tengah mendata informasi kepurbakalaan di Jawa. Ia yang sedang meneliti peninggalan-peninggalan kuno di sekitar daerah Prambanan, menemukan sisa-sisa tembok yang mengelilingi candi ini.

Lokasi dan Akses

            Candi Sojiwan terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Meski secara administratif masuk wilayah Jawa Tengah, lokasi Candi Sojiwan cukup dekat dengan Yogyakarta. Jika datang dari arah Yogyakarta, Anda cukup belok kanan di lampu merah Gerbang Candi Prambanan. Setelah itu ikuti jalan hingga menyeberang rel kereta api dan areal persawahan. Di pertigaan pertama silahkan belok kiri (timur), Candi Sojiwan terletak tidak jauh dari situ.
Sumber